Cowboys in Paradise

Kemunculan film dokumenter cowboys in paradise yang mengambil latar objek wisata Bali mengundang pro dan kontra di masyarakat. Publik di Tanah Air terhenyak dengan film yang mengumbar aksi seks para gigolo di Pantai Kuta tersebut. Para penggiat budaya di Bali pun mengaku kecolongan dengan beredarnya film cowboys in paradise yang memanfaatkan kekuatan wisata Bali untuk kepentingan pornografi.

Pengamat budaya dan sejarah dari Universitas Indonesia Bambang Wibawarta mempertanyakan pembuatan film tersebut apakah ada izin atau tidak dari pihak terkait. "Saya belum tahu apakah film dokumenter itu dibuat independen atau bagaimana," terang dia saat berbincang dengan okezone, Selasa (27/4/2010).

Kendati demikian, Pemda Bali atau bagian pariwisata dan budaya setempat perlu mempertanyakan izin dari pembuatan film yang mengambil latar Pantai Kuta itu. "Pemda setempat harus mengambil sikap resmi jika film tersebut dibuat ilegal," tandasnya. (source: okzone.com)

Foto Bugil Clara Adheline Supit

Clara Adheline Supit - Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polresta Bogor, AKP Irwansyah mengungkapkan, bahwa dari keterangan tiga saksi, foto-foto itu menjadi bugil karena pose-pose Clara Adheline Supit nya menghadap ke depan.

Hingga saat ini, petugas belum menetapkan tersangka atas kasus ini. Namun demikian, satu nama teman Dewi, yaitu Joshua, diduga sebagai pelaku penyebaran gambar tanpa busana. Dia baru dimintai keterangan hari ini Senin (12/4).

Foto syur Dewi Sartika, yang menggunakan nama Clara Adheline Supit, menurut Kasat Irwansyah, terakses di account FC, clara.supit@yahoo.com.

"Banyak foto telanjang korban. Paling banyak itu menghadap kedepan. Makanya semua yang terlarang terlihat semua," tandas Irwansyah.

Menurut Irwansyah, pelaku penyebaran gambar telanjang, akan dikenakan pasal UU IT Nomor 11 tahun 2008 pasal 27 ayat 1 dan 3 tentang seseorang dengan sengaja menyebarkan asusila atau penghinaan, maka akan diancam penjara 6 tahun atau denda Rp 1 miliar

source: inilah.com